Breaking News
Loading...
Selasa, 17 Februari 2015

Ajaib, Awan Seperti Payung Mendengarkan Al Qur'an

17.16

Ajaib, Awan Seperti Payung Mendengarkan Al Qur'an


Tengah malam itu suasana tenang dan hening sekali. Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya. Putranya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda siap tertambat. Sewaktu-waktu jika perintah perang fisabilillah dari Rasulullah SAW keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Al-Qur'an dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah Al-Baqarah ayat 1-4.

Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat ke empat Al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.

Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah [2]: 5)

Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Al-Qur'an kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-Qur'an. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.”

Usaid sangat mencintai Al-Qur'an, bahkan sejak pertama kali mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dilantunkan oleh Mush’ab bin Umair, dai muda yang dikirim Rasulullah SAW sebagai perintis dakwah di Kota Yatsrib. Saat itu, Mush’ab sedang menyampaikan Islam kepada orang-orang yang sudah masuk Islam, tiba-tiba Usaid datang.

Usaid berkata dengan nada menuding, “Apa maksud Tuan datang ke sini? Tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan masih ingin hidup!” Dengan wajah tenang karena pantulan iman, Mush’ab menjawab, “Wahai pemimpin, silakan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Anda suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil. Dan jika Anda tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung Anda ini.”

Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Mush’ab menjelaskan Islam sambil membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Rasa gembira terpancar di wajah Usaid. Dia langsung mengaguminya. “Alangkah indahnya apa yang Tuan baca,” kata Usaid. “Apa yang dapat saya lakukan jika aku ingin memeluk Islam?” katanya lebih lanjut. Di bawah bimbingan Mush’ab, Usaid masuk Islam. Sejak itu Usaid mencintai Al-Qur'an seperti seseorang mencintai kekasihnya. Itulah Usaid bin Hudhair yang malaikat pun turun mendengarkan bacaannya. Wallahu a'lam.
Next
Previous
Proses Keluarnya Belatung Lalat Bot dari Kulit Manusia Ini adalah momen yang mengerikan saat belatung menggeliat keluar melalui kulit seorang peneliti serangga - setelah ia sengaja menyimpannya di kulitnya untuk tujuan penelitian Belatung Lalat Bot Piotr Naskrecki dari Boston di Amerika Serikat, digigit oleh nyamuk saat berkunjung ke Belize musim panas lalu - tapi ternyata gigitan tidak sembuh-sembuh hingga ia kembali ke Boston. Ahli serangga universitas Harvard itu kemudian menyadari bahwa gigitan tersebut mengandung larva lalat bot dan memutuskan untuk membiarkan mereka berkembang sebagai bagian dari percobaan. Lalat Bot betina menangkap nyamuk dan bertelur pada nyamuk tersebut sebelum membiarkan nyamuk tersebut pergi sebagai cara agar larvanya mendapat tempat yang baik, yaitu mahluk hidup. Belatung Lalat Bot Setelah telur lalat bot berada di bawah kulit, mereka mulai tumbuh dan belatung yang baru terbentuk menggunakan durinya sebagai pegangan. Mr Naskrecki menyingkirkan salah satu larva dengan perangkat hisap yang canggih, tapi menyisakan dua larva lainnya tetap tumbuh untuk melakukan percobaan. Dia kemudian memutuskan untuk membuat video yang disebut Lalat Bot Manusia menunjukkan belatung yang muncul melalui kulitnya. Butuh waktu dua bulan untuk makhluk itu tumbuh ke ukuran di mana mereka mampu merangkak keluar - tetapi hanya membutuhkan waktu 40 menit bagi mereka untuk keluar dari kulit. Belatung Lalat Bot "Saya pikir bahwa menjadi laki-laki itu satu-satunya kesempatan saya untuk menghasilkan hidup yang lain, bernapas berada di luar dari daging dan darah saya," katanya di video itu. 'Proses itu tidak terlalu menyakitkan. Bahkan, Mr Naskrecki mungkin akan tidak menyadari bahwa ada bilatung keluar dari kulit jika ia tidak sengaja menunggu proses terebut, karena mereka menghasilkan semacam obat penghilang rasa sakit untuk membuat kehadiran mereka tak diketahui oleh inangnya. Namun mungkin jika larva tersebut berkembang di bagian tubuh yang sensitif seperti kelopak mata, maka ceritanya akan menjadi lain.. Lubang yang ditinggalkan oleh belatung ditutup dan sembuh dalam waktu sekitar dua hari. Mr Naskrecki kemudian menyimpan belatung tersebut dalam wadah dan menyaksikan enam minggu kemudian lalat dewasa muncul dari casing-nya.

0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

 
Toggle Footer