Breaking News
Loading...
Minggu, 15 Juni 2014

Rusia dan AS, Siapkan Peperangan Besar!

20.02
Rusia dan AS, Siapkan Peperangan Besar!

William Jones, analisis politik dan militer AS kepada CBS News, Minggu (20/04/2014) menyebut, tak diragukan lagi Washington dan Moskow sedang mempersiapkan perang besar dengan meningkatkan pasukan di perbatasan Ukraina serta bersikukuh atas penumpukan militer di negara-negara tetangga.



“Ini sandiwara besar sedang dimainkan. Di satu sisi mereka berunding, namun persiapan perang sedang dilakukan. Itu bisa dilihat dari peningkatan pasukan AS di perbatasan timur Eropa, penumpukan pesawat tempur di negara-negara Baltik hingga ke Rumania, dan bahkan di semua negara yang berbatasan dengan Rusia. Sementara, pada saat yang sama Rusia juga mempertahankan kemampuan pertahanannya, dan ini benar-benar dalam situasi sebelum perang”, kata William Jones.

Menurutm Jones, ini adalah kekhawatiran jelang perang yang paling mengerikan dalam sejarah manusia.

“Bisa kita bayangkan, dua negara itu adalah dua kekuatan nuklir dunia, saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Tanda Amerika bakal serang Rusia

Penumpukkan jet-jet tempur dan pasukan darat Amerika Serikat (AS) di sejumlah negara-negara Eropa Timur, menunjukkan dengan jelas AS mempersiapkan kekuatan militernya untuk menyerang Rusia.

Laporan dinas rahasia Rusia, Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR), dilansir Inter-fax, Minggu (20/04/2014) menyebut SVR melihat dengan jelas kalau AS sedang menempatkan kekuatan militernya ke medan perang untuk menyerang Rusia.

Itu makin dikuatkan dengan rencana Pentagon untuk mengirim 10 ribu pasukan ke Polandia. AS sendiri seperti penjelasan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, pihaknya akan pasukan darat AS ke Polandia sebagai bagian dari perluasan kehadiran NATO di Eropa Tengah dan Timur dalam menanggapi peristiwa di Ukraina.

Posisi Rusia kini makin terkepung. Jerman Timur, Polandia, Republik Ceko, Rumania, Bulgaria, sejumlah negara lain bekas Yugoslavia adalah anggota NATO. Dan saat ini pemerintah sementara di Ukraina juga berusaha memasukkan NATO ke sana.


“Jadi argumen kami bahwa upaya pengepungan NATO ditujukan pada kami cukup valid, bahkan sebelum krisisini. Sekarang Polandia sedang menerima 10.000 tentara NATO, dan faktanya ada tentara AS hadir di lapangan,” bunyi laporan itu.

Laporan itu juga mempertegas bahwa pasukan NATO yang diarahkan ke Rusia bukan bertujuan bertahan karena Rusia tidak mengancam Polandia atau negara lain. Banyaknya jet tempur yang dikirim ke Republik Baltik dan kekuatan laut ke Laut Hitam menunjukkan bahwa Amerika akan menyerang Rusia.

Quote:

tentara Rusia (kiri) memberi petunjuk tank Ukraina sebelum diangkut dengan kereta api di Krimea utara
Rusia sudah arahkan dan mengunci lima rudal nuklir balistiknya ke AS

Kementerian Pertahanan Rusia secara implisit mengakui 5 moncong rudal nuklirnya diaktifkan dan diarahkan ke daratan Amerika Serikat (AS), menyusul meningkatnya pergelaran pasukan AS mengepung Rusia di negara-negara Eropa Timur.

Deputi Kementerian Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, seperti dilansir Moskovskij Komsomolets, Selasa (22/04/2014), tidak secara terang-terangan menanggapi informasi soal rudal-rudal nuklir Rusia yang disebut-sebut sudah dalam posisi “ready to launch” dari sejumlah SILO (lokasi titik peluncuran bawah tanah) di pangkalan Satuan Rudal Strategis Rusia.

“Rusia memiliki cara dan strategi sendiri dalam menghadapi ancaman yang dirasa mengancam keamanan nasional Rusia. Kami tidak bisa secara terbuka mengatakannya di forum ini,” kelit Antonov.

Untuk diketahui, diduga akibat aksi provokasi Amerika Serikat (AS) yang menumpuk kekuatan militer di negara-negara Baltik mengepung Rusia, direaksi keras Moskow dengan mengarahkan moncong 5 rudal nuklirnya ke daratan AS.

Quote:
Pentagon menyebut ada 5 sinyal baterai pengaktifan rudal nuklir dari SILOo bawah tanah yang koordinatnya terbaca menuju ke beberapa kota besar di AS, diantaranya Los Angeles, Manhattan New York, Washington DC, Las Vegas dan Chicago.
Ke-5 rudal nuklir yang diarahkan ke daratan AS itu didominasi oleh rudal balistik antarbenua generasi terbaru Rusia R-36 atau lengkapnya R-36M2 Voyevoda atau SS-18 ICBM (versi NATO).

Rudal yang juga diklasifikasikan oleh NATO dengan julukan “SS-18 Satan” ini ternyata lebih unggul dari rudal terbaru AS “Peacekeeper MX ICBM” yang memiliki 10 hulu ledak nuklir.

Keunggulan R-36M2 selain juga memiliki 10 hulu ledak nuklir, rudal ini memiliki kecepatan hampir 8 kilometer per detik jauh di atas kecepatan MX ICMB milik AS yang mencapai 2 kilometer per detik.

Quote:

Rudal balistik antar benua ini juga memang “dirancang khusus” untuk menembus sistem perisai rudal milik AS.
Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia Jendral Sergei Karakayev, tidak berkomentar atas reaksi Pentagon terhadap 5 rudal nuklir Rusia yang sinyal pengaktifannya terpantau oleh AS itu.

Dmitri Medvedev: Rusia 100% siap perang nuklir

Sementara itu, Perdana Menteri Rusia, Dmitri Medvedev, yang selama ini berdiam diri akhirnya bicara lantang dan memberikan sinyal bahwa Negeri Beruang Merah itu sudah dalam posisi siap perang, jika AS dan NATO berusaha memanfaatkan krisis Ukranina untuk mengancam kedaulatan Rusia.

“Jika Presiden Obama mengatakan kemampuan militer mereka jauh lebih hebat, itu hak dia bicara. Yang pasti, hari ini Rusia 100 persen siap menggelar perang nuklir dan itu tidak diragukan lagi,” tegas Medvedev, seperti dilansir Moskovskij Komsomolets, Kamis (24/04/2014) di Moskow.

Quote:
Menurut Medvedev, Rusia tidak ingin mengobarkan perang nuklir. Namun, lanjutnya, doktrin pertahanan nasional Rusia memberikan wewenang penggunaan senjata nuklir jika semua opsi menemui jalan buntu.

1 komentar:

 
Toggle Footer