Abraham : Pejabat serakah " Rakus" gaji selangit masih juga korupsi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan korupsi pejabat sebagai perilaku menyimpang. Menurut Abraham, pejabat korupsi bukan karena bergaji rendah, tapi karena serakah.
Abraham mencontohkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan dan Gas Bumi atau SKK Migas setiap bulan menerima total gaji Rp 300 juta.
“Sudah bergaji besar, masih saja korupsi,” kata dia dalam diskusi bertema Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia di kampus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sabtu, 3 Mei 2014. Diskusi ini diselenggarakan Asian Law Students Association atau Alsa.
Abraham mengatakan pejabat korup itu mendapat fasilitas dari negara. Makan, minum, transportasi, rumah ditanggung negara.
Pejabat korup bergaji besar itu menerima gaji utuh. Mereka tidak mengeluarkan biaya hidup. Tapi, karena rakus pejabat itu masih saja merasa kurang.
Mereka malah berfoya-foya dengan membeli mobil mewah, mengoleksi motor antik, rumah mewah, dan suka jalan-jalan ke luar negeri. “Perilaku ingin hidup berlebihan adalah cikal bakal korupsi,” kata Abraham.
Menurut dia, perilaku korup menyimpang itu menjangkiti hampir semua lembaga pemerintahan di Indonesia, yakni di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pejabat di daerah juga banyak korup terlibat praktek suap pengusaha untuk memuluskan proyek. (*tmpo)
0 komentar:
Posting Komentar