Nikah Muda, Lalu Cerai
Seolah ini sudah jadi "tren" bagi seleb muda. Jangan ditiru.
Selasa, 6 Mei 2014, 14:34 WIB
Marshanda dan Ben Kasyafani (http://twitter.com/#!/iamMARSHED)
Marshanda dan Ben Kasyafani (http://twitter.com/#!/iamMARSHED)
VIVAlife – Di dunia hiburan tanah air,
masalah rumah tangga para selebritas telah menjadi komoditas
mengasyikkan untuk digunjingkan ke publik lewat media massa. Sedikit
yang jadi teladan, lebih banyak yang bikin heboh.
Saat mengikat janji di pelaminan dengan pasangan masing-masing,
sejumlah seleb menikmati sorotan yang dahsyat dari kalangan publik,
apalagi bila menikah di usia muda. Bagi kaum urban masa kini, menikah di
usia 20-an tahun tergolong belia.
Sorotan publik jadi lebih seru ketika usia pernikahan seleb muda
itu ternyata hanya "seumur jagung." Hanya awet sebentar, kemudian
berpisah dengan berbagai macam alasan yang seharusnya tidak perlu
diketahui umum.
Gonjang-ganjing rumah tangga kaum seleb muda yang mirip gosip-gosip
ala Hollywood itu belakangan ini sering terdengar di tanah air. Bahkan
juga menimpa sejumlah seleb yang selama ini dikenal jadi idola banyak
orang.
Pasangan Marshanda dan Ben Kasyafani salah satu contohnya. Tak ada
angin tak ada hujan, Marshanda beberapa hari lalu mengumumkan
perceraiannya ke publik.
Diam-diam, pesinetron yang akrab dipanggil Chaca ini telah
melayangkan gugatan cerai terhadap Ben di Pengadilan Agama Jakarta Pusat
pada 23 April 2014.
Chaca pun tak berusaha menutupi konflik yang terjadi dalam rumah
tangganya. Ia tak menampik rumah tangganya dengan Ben kerap diwarnai
perselisihan dan sudut pandang yang berbeda. Hal ini yang akhirnya
menjadi sumber pertengkaran diantara keduanya.
Bahkan, Chaca juga bercerita ia dan Ben tak lagi serumah. Keduanya sudah tak seranjang sejak satu bulan lalu.
"Kami pisah rumah supaya bisa berpikir dengan tenang dan jernih.
Kami ingin suasana yang memanas menjadi dingin. Kami juga ingin
mengambil keputusan dengan bijak,” kata Chaca saat ditemui di
kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Keputusan Chaca menggugat cerai Ben, menimbulkan sejumlah
spekulasi. Chaca memilih bercerai, karena Ben telah banyak berubah. Ben
diduga tak lagi perhatian terhadap Chaca dan putri semata wayang mereka,
Seena. Namun, hal itu dibantah tegas oleh Chaca.
“Dari awal Ben tidak berubah sikap. Dari awal kita berusaha menjadi yang lebih baik," kata Chaca berkilah.
Bantahan itu memunculkan dugaan baru. Chaca nekat menggugat cerai
Ben, karena alasan lain. Ben disebut-sebut mengikuti sebuah organisasi
keagamaan, yang membuat Chaca tidak berkenan.
"Kalau misalkan soal agama, lembaga dakwah Islam segala macam, maaf
aku nggak bisa share masalah apapun yang terjadi. Aku nggak mau," kata
dia.
Perceraian Chaca dan Ben memang menjadi sorotan. Terlebih lagi,
ketika perpisahan pasangan ini menyeret nama Ustaz Yusuf Mansyur. Ustaz
terkenal ini ikut terbawa namanya karena sebelum menggugat cerai Ben,
Chaca meminta pendapat perihal kehidupan rumah tangganya kepada ustaz
tersebut.
Yusuf Mansur pun tidak menampik bahwa ia pernah bertemu dengan
wanita berusia 24 tahun itu. Menurutnya, saat itu, Chaca ingin bertukar
pikiran sekaligus berkonsultasi kepadanya.
Saat konsultasi pun, Chaca selalu menanyakan hal-hal yang bersifat
umum dan bukan sesuatu yang pribadi, apalagi menyangkut rumah tangganya.
"Sharing global saja tentang kasus cerai bagaimana dan saya layani.
Perceraian itu halal tapi nggak disukai Allah. Jadi jangan sampai
cerai," katanya, saat ditemui di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia,
Jakarta Pusat.
Ustaz Mansyur juga berusaha membatasi konsultasi Chaca agar tidak
terlalu detail mengenai permasalahannya. Ia beralasan tidak begitu
kompeten bicara masalah perceraian.
"Kalau detail jangan ke saya, ke orang yang kompeten saja. Saya
hanya nasihat 'apapun keputusan Marshanda, jangan pakai otak sendiri,
putusin sama Allah'," ujarnya.
Meski menganggap Ben sebagai sosok suami yang baik, Chaca tetap
pada tekadnya bercerai dari Ben. Ia mengaku sudah mantap bercerai dari
pria yang telah memberinya seorang putri.
Chaca dan Ben menikah pada 2 April 2011 lalu. Di saat itu, usia
pemeran Lala dalam sinetron Bidadari ini baru berusia 22 tahun. Bagi
Chaca usia muda bukanlah penghalang untuk melanjutkan hubungannya dengan
Ben ke gerbang pernikahan.
Di awal-awal pernikahannya, Chaca mengaku bahagia hidup bersama
Ben. Ia yakin Ben akan menjadi pendamping hidupnya. Sayang, kebahagiaan
itu hanya bertahan tiga tahun.
Chaca bukanlah satu-satunya selebriti muda yang gagal
mempertahankan rumah tangganya. Sejumlah selebriti muda lainnya, juga
sempat merasakan pahitnya perceraian. Siapa saja mereka?
Enno Lerian
Mantan penyanyi cilik Enno Lerian juga memutuskan menikah di usia
muda. Ketika menikahi Muhammad Nayaka Untara pada 21 Maret 2003 lalu,
usia Enno belum genap 20 tahun. Bintang sinetron “Melati untuk Marvel”
ini baru berusia 19 tahun. Enno tak gentar. Ia mengaku siap membina
rumah tangga dengan pria pilihannya.
Kebahagiaan Enno semakin lengkap setelah dikarunia seorang putra.
Enno pun jarang tampil di layar kaca. Ia fokus mengurus rumah tangganya.
Sayang, pernikahan itu hanya berusia tiga tahun. Enno dan Nayaka resmi
bercerai pada 3 Januari 2006 lalu. Enno tak menyesal menikah muda.
Ia juga tidak trauma dengan perceraian. Terbukti, pada 30 Juli
2011, Enno kembali melangsungkan pernikahan dengan pengusaha berstatus
duda satu anak Priambodo Sustyo di Jakarta.
Ayu Ting Ting
Setelah menjalin cinta dengan Henry Baskoro atau Enji, akhirnya Ayu
memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan pria berkepala plontos
itu di pelaminan. Tanggal 4 Juli 2013 seharusnya menjadi hari yang
paling membahagiakan bagi Ayu dan Enji. Pernikahan itu dilakukan secara
tertutup dan serba dadakan.
Terlebih lagi, pihak keluarga Ayu berusaha menutupi pernikahan
tersebut. Setelah sempat membantah, satu hari setelah pernikahannya, Ayu
membuat pengakuan. Ayu tak sendiri. Ia menggandeng Enji. Mereka mengaku
telah resmi menjadi suami-istri.
Sayangnya, Ayu hanya sesaat merasakan kebahagiaan pernikahan. Ayu
dan Enji menjalani rumah tangga hanya 21 hari. Ayu meninggalkan kediaman
Enji. Pedangdut ini memilih kembali ke rumah orangtuanya.
Perpisahan itu membuat hubungan Ayu dan Enji semakin memanas.
Keduanya saling perang pernyataan di media. Enji menuding Ayu telah
meninggalkan rumah tanpa izin.
"Tanggal 25 Juli pamit bilang kerja, tapi sampai detik ini dia
tidak pulang-pulang. Jadi yang meninggalkan adalah istri saya," katanya.
Ayu yang tidak terima mengaku meninggalkan rumah karena sebuah
alasan. Ayu menuding Enji telah melanggar janji. Enji tak memenuhi janji
untuk menggelar resepsi pernikahan.
Ayu yang sempat menutupi konflik dalam rumah tangganya, pelan-pelan
mulai berani blak-blakan. Bahkan, ia berani menyindir pria berkepala
plontos tersebut.
"Kalau diingat, belum tentu dia ingat kita. Jangan mikirin sesuatu
yang belum tentu dia mikirin kita. Kita di sini nangis-nangis bombay, di
sana dia senang-senang," sindir Ayu.
Drama rumah tangga Ayu dan Enji semakin memanas, saat Ayu
melahirkan anak pertamanya. Ayu sengaja menutupi kelahirannya. Ia juga
tak mau mengaku di mana ia melahirkan. Ayu menghilang untuk sementara
waktu.
Enji mengaku berusaha mencari Ayu yang kabarnya melahirkan bayi perempuan. Pencarian Enji tak membuahkan hasil.
Pernyataan Enji dibantah Ayu. Setelah sempat bersembunyi, akhirnya
Ayu muncul ke publik. Ia menyatakan telah melahirkan dan bahagia menjadi
ibu. Ia menampik jika Enji mencari dirinya.
Kehadiran putri mereka, ternyata tak meredakan konflik Ayu dan
Enji. Melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris, Enji meminta Ayu untuk tes
DNA. Dengan tegas, Ayu menolak permintaan Enji.
Permintaan Enji semakin menguatkan tekad Ayu untuk bercerai dari
pria berkepala plontos itu. Ayu pun menggugat cerai Enji ke Pengadilan
Agama Depok pada 27 Januari 2014 lalu.
Tak perlu waktu lama bagi Ayu untuk mendapatkan predikat janda.
Setelah melalui dua kali persidangan, akhirnya gugatan Ayu dikabulkan
Majelis Hakim. 1 April 2014, Ayu resmi menjanda. Ayu menyandang predikat
janda di usia muda, 22 tahun. Meski demikian, Ayu tak menyesal. Ia
menyatakan bercerai adalah yang terbaik untuknya. Ayu pun melarang Enji
untuk tidak menemui putrinya.
Puput Melati
Mantan penyanyi cilik ini juga memilih untuk menikah muda. Saat
mengucapkan janji sehidup semati dengan suami pertamanya, Puput baru
berusia 21 tahun. Dari pernikahan itu, Puput dikaruniai satu orang
putra.
Namun, kehadiran anak tidak membuat Puput terhindari dari
perceraian. Setelah tujuh tahun membina rumah tangga, Puput dan suami
pertamanya bercerai. Mereka bercerai di Pengadilan Agama Tigaraksa pada
2011 lalu.
Puput kembali menikah dengan Ustaz Guntur Bumi. Ia sempat
mengajukan gugatan cerai terhadap UGB ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Gugatan tersebut dikabulkan Majelis Hakim. Tetapi, kabarnya, Puput dan
UGB rujuk kembali.
Aurelie Mooremans
Belum lama ini, artis Aurelie Mooremans membuat kehebohan. Ia
membuat pengakuan mencengangkan soal mantan suaminya di akun Facebook
pribadinya. Dalam pengakuannya, Aurelie mengaku nekat kawin lari dengan
R, karena paksaan pria tersebut. Ia dan R memutuskan kawin lari, karena
hubungan mereka tak mendapat restu orangtua Aurelie.
Dalam akun FB-nya, Aurelie menyebut mantan suaminya itu dengan
sebutan Mister X. Ia bercerita pria yang lebih tua 13 tahun darinya itu
bersedia menunggu dirinya berusia 18 tahun, agar bisa menikah.
R membawa Aurelie untuk mengucapkan sumpah setia sehidup semati.
Mereka memutuskan menikah di sebuah gereja di bilangan Cibinong, Jawa
Barat. Artis berdarah Belgia ini mengaku tak pernah ingin menikah di
usia muda. Tetapi, ancaman dari R membuat Aurelie takut. Dan memutuskan
untuk menikahi pria tersebut.
Orangtua Aurelie sempat melaporkan kasus kawin lari putrinya
tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Komisi Nasional
Perlindungan Anak. Pernikahan Aurelie dengan R tak bertahan lama. Di
usia 20 tahun, Aurelie bercerai dari R.
R sendiri mengaku tidak peduli dengan berbagai tanggapan miring
orang terhadapnya. Meski demikian, ia membantah telah menikahi Aurelie
secara paksa. Menurut R, pernikahan mereka didasarkan atas suka sama
suka.
Wulan Guritno
menikah pertama kali pada usia 18 tahun. Wulan menikah dengan Attila
Syah. Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai satu orang putri.
Tetapi, pernikahan itu tak berjalan mulus. Pasangan ini memutuskan untuk
bercerai.
Perceraian Wulan dengan Attila sempat heboh dan menjadi sorotan
media. Pasangan ini saling berebut anak semata wayang mereka. Kini,
Wulan sudah kembali berumah tangga dengan Adilla Dimitri. Mereka telah
dikaruniai dua orang anak.
Apa kata psikolog?
Kawin cerai bukan soal baru di dunia selebriti. Namun, istilah
kawin cerai memang tidak hanya menimpa kalangan kaum selebriti. Hanya
saja, kehidupan para artis itu selalu menjadi sorotan.
Sehingga, apapun pemberitaan tentang selebriti ini selalu menjadi
perbincangan publik. Pemberitaan tentang kehidupan pribadi para artis,
termasuk isu kawin cerai selalu menghiasi media, mulai dari televisi,
surat kabar, tabloid, hingga media online.
Begitu juga ketika sejumlah seleb cantik di tanah air, menikah di
usia muda dan berpisah dalam waktu yang singkat. Nasib pernikahan mereka
langsung menjadi buah bibir.
Menurut psikolog masalah keluarga, Roslina Verauli, pernikahan
singkat di kalangan selebriti karena yang bersangkutan terbiasa menjadi
pusat perhatian publik (self center), sehingga mereka terbiasa
diperlakukan baik.
Kata Vera, ketika menikah, para artis itu membutuhkan penyeimbangan
diri dari pasangan. Untuk mempertahankan hubungan itu, diperlukan usaha
yang super ekstra.
Ditambahkan Vera, dalam menjalani hubungan hingga ke gerbang
pernikahan, setiap pasangan melalui berbagai fase. Mulai dari jatuh
cinta, perasaan yang menggebu-gebu hingga akhirnya menikah dan menemukan
konflik.
"Pada awal pernikahan sudah tak sanggup, karena ada konflik-konflik kecil yang tak dialami saat pacaran," kata Vera.
Dengan status selebritinya, mereka biasa dilayani dengan baik. Vera
mengingatkan, disaat sudah terikat pernikahan, perasaan yang
menggebu-gebu tak bisa lagi menjadi andalan untuk mempertahankan rumah
tangga.
"Kalau hanya mengandalkan cinta yang menggebu-gebu, pernikahan lebih rawan berakhir," ujar Vera.
Di saat kritis seperti ini, kedewasaan dan tanggungjawab satu sama
lain sangat berperan. "Individu harus bersedia mendahulukan
pasangannya," ungkap Vera. (ren)
0 komentar:
Posting Komentar