Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali
hingga kini bersikeras agar partainya memberikan dukungan kepada bakal
calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Langkah politik
Suryadharma itu sudah mendapatkan tentangan dari internal partainya
hingga sempat menimbulkan konflik yang berujung islah. Ada apa di balik
sikap "ngotot" Suryadharma mendukung Prabowo?
Anggota PPP yang
juga mantan anak buah Prabowo, Kivlan Zen, mengungkapkan, sikap
Suryadharma itu tidak lepas dari janji yang dibuat pada 2009. Ketika
itu, menurut Kivlan, Suryadharma berjanji kepada
Prabowo akan
mendukungnya sebagai bakal capres pada Pemilu 2014.
"Itu karena SDA (Suryadharma) sudah telanjur janji sama Prabowo. Yang
janji waktu itu hanya SDA. Jadi, sikap SDA sekarang hanya pribadi,
bukan partai," ujar Kivlan di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Menurut Kivlan, lima tahun lalu, Suryadharma sebenarnya hanya diajak
oleh sekelompok elite PPP yang merapat ke Prabowo. Saat itu, PPP
menyatakan dukungannya kepada Prabowo maju sebagai bakal capres.
Kenyataannya, pencalonan Prabowo batal karena dukungan dari
partai-partai koalisi Partai Gerindra tidak mencukupi untuk mengantarkan
mantan Panglima Kostrad itu maju dalam Pemilu Presiden 2009.
"Prabowo jelas marah, orang gagal, kan? Akhirnya, SDA pun buat perjanjian dengan Prabowo itu," kata Kivlan.
Kivlan yakin, meski saat ini terkesan terbelah, pada akhirnya PPP
akan tetap mendukung Prabowo. Alasannya, untuk mengajukan surat
dukungan, harus ada tanda tangan Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum dan M
Romahurmuziy sebagai Sekretaris Jenderal.
Malam ini, Majelis Partai PPP juga menggelar rapat untuk membahas
soal arah koalisi. Berdasarkan pengamatannya, Kivlan mengungkapkan, dari
10 pengurus Majelis Partai PPP, sebanyak 4 orang mendukung Prabowo, 3
orang mendukung Jokowi, dan 2 orang mendorong poros tengah.
"Majelis Syariah yang dijabat Mbah Mun (Maimun Zubair) netral. Jadi,
kalau dilihat komposisinya, cenderung ke Prabowo. Tinggal PPP nanti
rapat bersama pengurus wilayah," ujarnya. (kompas/ds)
Kamis, 08 Mei 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar