REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Pemeriksaan dan Riset Pusat
Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana
mengatakan pihaknya tengah mendalami lebih intens caleg-caleg yang sudah
terpilih dalam pemilihan legislatif kemarin. Hal itu terkait dengan
transaksi keuangan yang mencurigakan pada caleg-caleg tersebut pada masa
pileg kemarin.
"Kita akan mendalami lebih intens terhadap
nama-nama dan profil yang saat ini terpilih," ujar Ivan kepada wartawan
di kantornya, Gedung PPATK, Jakarta, Rabu (30/4).
Ia menuturkan
pihaknya menelusuri transaksi keuangan para caleg terpilih yang
mencurigakan berdasarkan database yang ada. Pihaknya, mengaku tidak
memilih-milih profil caleg yang terpilih dalam menelusuri transaksi
keuangan.
Menurutnya, pihaknya akan menelusuri transaksi
keuangan para caleg yang terpilih tidak hanya ditingkat pusat. Termasuk
di daerah akan dikerjakan oleh PPATK. Ivan mengatakan pihaknya melihat
kecenderungan transaksi mencurigakan sesuai dengan potensi daerah
seperti daerah pertambangan. Serta, daerah yang banyak hutan dan
industri. Ada korelasi kekayaan alam yang dimiliki dengan penyimpangan
si terlapor. Ia menambahkan pada masa kampanye kemarin, pihaknya sudah mendapatkan
temuan transaksi mencurigakan. Pihaknya mengaku tengah mendalami dan
melakukan penelaahan dengan riset. Menurutnya, seluruh aktivitas caleg
itu nanti kita intensifkan yaitu orang yang terpilih.
Beberapa nama caleg terpilih adalah incumbent. Serta, transaksinya
besar-besar lebih dari 70 milliar. Ia menjelaskan tujuan transaksi para
caleg terpilih tersebut perlu lebih didalami. Jika tidak benar dalam
mendapatkannya maka perlu ada perampasan aset.
Terkait dengan kasus Hadi Poernomo, Ivan mengatakan pihaknya secara
prinsip menindaklanjuti terkait penelusuran transaksi keuangan yang
mencurigakan Hadi Poernomo. Menurutnya, pihaknya selalu berusaha
memproses serta membantu. Ia mengaku pihaknya sudah ada komunikasi
dengan KPK terkait kasus itu. "Tanpa diminta, (PPATK) sudah melakukan,"
katanya.
Selasa, 29 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar