Bisnis.com, JAKARTA--Transparansi Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 tampaknya harus dibenahi lantaran
sedikitnya 18.000 dari total 72.000 mata anggaran ditenggarai ganda
alias duplikasi.
Namun Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)DKI
sudah mengunci mata anggaran yang disinyalir duplikasi dan hanya bisa
digunakan jika kepala dinas minta dicairkan,
"Puluhan ribu mata
anggaran diduga ganda telah dikunci sehingga tidak bisa digunakan lagi,"
ujar Kepala BPKD DKI Endang Widjajanti.
Temuan puluhan ribu mata anggaran ganda tersebut, menurutnya, berdasarkan laporan dari sejumlah instansi atau dinas terkait.
"Laporan
juga diperoleh forum diskusi dari lembaga swadaya masyarakat yang
concern terhadap pengawasan penggunaan APBD DKI," katanya seperti dikuti
laman resmi Pmprov DKI Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Alhasil, lanjut Endang, sebanyak 18.000 mata anggaran dalam APBD DKI 2014 disinyalir ganda alias duplikasi.
"Mata
anggaran yang disinyalir duplikasi sudah terkunci dan hanya bisa
digunakan jika kepala dinas meminta agar dana tersebut dicairkan,"
tuturnya.
Dia mengungkapkan, pengecekan terhadap mata anggaran ganda di seluruh instansi hingga saat ini masih terus berjalan.
"Total dana dari total 18.000 mata anggaran ganda yang telah dikunci sebesar Rp1,8 triliun," ungkapnya.
Duplikasi mata anggaran ganda terjadi disebabkan buruknya sistem perencanaan di sejumlah instansi terkait.
Bisa saja unit pengguna anggaran kurang teliti atau tidak berkoordinasi sehingga terjadi duplikasi mata anggaran.
"Kami akan terus membenahi sehingga APBD DKI bisa terserap untuk kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Jumat, 18 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar