Jakarta (SI Online) - Anjloknya perolehan suara Partai
Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2014, diduga memberikan imbas cukup
besar bagi partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Sejumlah politisi tenar
dari partai itu pun diperkirakan tak akan lagi mendapat kursi di
Senayan.
Hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
memperkirakan Partaii Demokrat hanya akan mendapat 10 persen suara dan
akan kehilangan 81 sampai 90 kursi dibandingkan hasil Pemilu 2009. Pada
pemilu lima tahun lalu, Partai Demokrat mendapatkan 148 kursi DPR.
Kejutan pertama untuk Partai Demokrat, berdasarkan perkiraan SMRC, bakal
datang dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Tak satu pun kursi
diperkirakan didapat dari daerah pemilihan ini. Padahal, calon
legislatif Partai Demokrat di sini ada nama Ketua DPR Marzuki Alie,
maupun anggota DPR Vera Febyanthy dan Panangian Simanungkalit.
Dua nama calon anggota legislatif Partai Demokrat yang berasal dari
dapil ini juga tak mendapatkan suara yang memadai. Dua calon itu adalah
pengacara kontroversial Farhat Abbas dan mantan anggota KPU, Andi
Nurpati.
Selain di DKI Jakarta III, SMRC juga memperkirakan Partai Demokrat tak
mendapat kursi di beberapa daerah pemilihan lain. Daerah pemilihan tanpa
kursi untuk Demokrat itu diperkirakan adalah Jawa Barat IV, Jawa Tengah
II, Jawa Tengah IV, Jawa Tengah IX, Jawa Tengah V, Jawa Tengah VI, Jawa
Tengah VII, Jawa Timur II, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan
I, Kalimantan Selatan II, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara.
Maka, nama-nama seperti mantan artis yang juga istri dari Ketua Harian
DPP Partai Demokrat yakni Inggrid Maria Palupi Kansil yang maju dari
daerah pemilihan Jawa Barat IV, tak akan lagi muncul di Senayan sebagai
anggota dewan.
Nama lain yang tak mendapat kursi dari daerah-daerah pemilihan tersebut
adalah Pasha Ismaya Sukardi, Rinto Subekti, Idris Sugeng, dan Boki Ratu
Nita Budhi Susanti. Panitia Komite konvensi capres Partai Demokrat,
Suaidi Marasabessy, masuk daftar tak bakal dapat kursi DPR pula
berdasarkan perkiraan SMRC ini.
Rebutan antarcaleg
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan SMRC, kursi untuk Partai
Demokrat berkurang di hampir semua daerah pemilihan. Jika pada 2009
Partai Demokrat bisa mendapatkan dua hingga tiga kursi per daerah
pemilihan, maka pada pemilu sekarang partai yang dipimpin Susilo Bambang
Yudhoyono ini harus puas mendapatkan 1 kursi di daerah pemilihan yang
bisa mendapatkan kursi.
Pertarungan antar-sesama calon anggota legislatif dari Partai Demokrat
pun diperkirakan menguat. Di daerah pemilihan Sumatera Utara I,
misalnya, Ruhut Sitompul harus berebut 1 kursi dengan Sutan Bhatoeana
dan Ramadhan Pohan yang sama-sama tenar. Di daerah pemilihan ini pun
masih ada nama Abdul Wahab Dalimunthe, Sri Novida, dan Jafar Nainggolan.
Di daerah pemilihan DKI Jakarta I, Hayono Isman juga belum dapat
memastikan kursi Senayan untuknya. Peserta Konvensi Calon Presiden
Partai Demokrat ini harus berebut kursi dengan Tri Yulianto, di daerah
pemilihan yang menurut SMRC juga hanya memberikan 1 kursi untuk Partai
Demokrat. Di daerah pemilihan yang dulu memberikan dua kursi untuk
Demokrat ini, ada pula nama Wakil Ketua MPR Melanie Leimena Suharli,
Kastorius Sinaga, dan artis Jenny Rachman.
Perebutan 1 kursi juga akan terjadi di daerah pemilihan Jawa Barat V
yang mencatatkan nama Max Sopacua dan Anton Sukartono Suratto sebagai
calon anggota legislatif. Demikian pula di Jawa Timur V menjadi daerah
pemilihan bagi Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf dan
Ketua Komisi III DPR Pieter C Zulkifli.
Setali tiga uang, perebutan satu kursi dipekirakan terjadi di daerah
pemilihan Jawa Timur VI, dengan nama-nama beken seperti artis Venna
Melinda dan Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf bertarung di sana.
Hasil hitung cepat yang dilakukan SMRC ini menggunakan sampel 2.000
tempat pemungutan suara (TPS) dari total 545.647 TPS di seluruh
Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan memakai metode stratified random
sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap daerah
pemilihan. Rentang ambang kesalahan survei adalah plus minus 1 persen
dengan tingkat keyakinan 95 persen.
red: shodiq ramadhan
sumber: kompas.com
Jumat, 18 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar