Breaking News
Loading...
Jumat, 18 April 2014

Marzuki Alie dan Sejumlah Politisi Tenar Demokrat tak Lagi Lolos ke Senayan

20.22
Jakarta (SI Online) - Anjloknya perolehan suara Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2014, diduga memberikan imbas cukup besar bagi partai pemenang Pemilu 2009 tersebut. Sejumlah politisi tenar dari partai itu pun diperkirakan tak akan lagi mendapat kursi di Senayan.

Hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperkirakan Partaii Demokrat hanya akan mendapat 10 persen suara dan akan kehilangan 81 sampai 90 kursi dibandingkan hasil Pemilu 2009. Pada pemilu lima tahun lalu, Partai Demokrat mendapatkan 148 kursi DPR.

Kejutan pertama untuk Partai Demokrat, berdasarkan perkiraan SMRC, bakal datang dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Tak satu pun kursi diperkirakan didapat dari daerah pemilihan ini. Padahal, calon legislatif Partai Demokrat di sini ada nama Ketua DPR Marzuki Alie, maupun anggota DPR Vera Febyanthy dan Panangian Simanungkalit.

Dua nama calon anggota legislatif Partai Demokrat yang berasal dari dapil ini juga tak mendapatkan suara yang memadai. Dua calon itu adalah pengacara kontroversial Farhat Abbas dan mantan anggota KPU, Andi Nurpati.

Selain di DKI Jakarta III, SMRC juga memperkirakan Partai Demokrat tak mendapat kursi di beberapa daerah pemilihan lain. Daerah pemilihan tanpa kursi untuk Demokrat itu diperkirakan adalah Jawa Barat IV, Jawa Tengah II, Jawa Tengah IV, Jawa Tengah IX, Jawa Tengah V, Jawa Tengah VI, Jawa Tengah VII, Jawa Timur II, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan I, Kalimantan Selatan II, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara.

Maka, nama-nama seperti mantan artis yang juga istri dari Ketua Harian DPP Partai Demokrat yakni Inggrid Maria Palupi Kansil yang maju dari daerah pemilihan Jawa Barat IV, tak akan lagi muncul di Senayan sebagai anggota dewan.

Nama lain yang tak mendapat kursi dari daerah-daerah pemilihan tersebut adalah Pasha Ismaya Sukardi, Rinto Subekti, Idris Sugeng, dan Boki Ratu Nita Budhi Susanti. Panitia Komite konvensi capres Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, masuk daftar tak bakal dapat kursi DPR pula berdasarkan perkiraan SMRC ini.

Rebutan antarcaleg

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan SMRC, kursi untuk Partai Demokrat berkurang di hampir semua daerah pemilihan. Jika pada 2009 Partai Demokrat bisa mendapatkan dua hingga tiga kursi per daerah pemilihan, maka pada pemilu sekarang partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini harus puas mendapatkan 1 kursi di daerah pemilihan yang bisa mendapatkan kursi.

Pertarungan antar-sesama calon anggota legislatif dari Partai Demokrat pun diperkirakan menguat. Di daerah pemilihan Sumatera Utara I, misalnya, Ruhut Sitompul harus berebut 1 kursi dengan Sutan Bhatoeana dan Ramadhan Pohan yang sama-sama tenar. Di daerah pemilihan ini pun masih ada nama Abdul Wahab Dalimunthe, Sri Novida, dan Jafar Nainggolan.

Di daerah pemilihan DKI Jakarta I, Hayono Isman juga belum dapat memastikan kursi Senayan untuknya. Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini harus berebut kursi dengan Tri Yulianto, di daerah pemilihan yang menurut SMRC juga hanya memberikan 1 kursi untuk Partai Demokrat. Di daerah pemilihan yang dulu memberikan dua kursi untuk Demokrat ini, ada pula nama Wakil Ketua MPR Melanie Leimena Suharli, Kastorius Sinaga, dan artis Jenny Rachman.

Perebutan 1 kursi juga akan terjadi di daerah pemilihan Jawa Barat V yang mencatatkan nama Max Sopacua dan Anton Sukartono Suratto sebagai calon anggota legislatif. Demikian pula di Jawa Timur V menjadi daerah pemilihan bagi Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf dan Ketua Komisi III DPR Pieter C Zulkifli.

Setali tiga uang, perebutan satu kursi dipekirakan terjadi di daerah pemilihan Jawa Timur VI, dengan nama-nama beken seperti artis Venna Melinda dan Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf bertarung di sana.

Hasil hitung cepat yang dilakukan SMRC ini menggunakan sampel 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 545.647 TPS di seluruh Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan memakai metode stratified random sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap daerah pemilihan. Rentang ambang kesalahan survei adalah plus minus 1 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen.

red: shodiq ramadhan
sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer