JAKARTA (voa-islam.com) - Manusia bisa berubah menjadi iblis.
Melakukan kejahatan yang tanpa tara. Ini sudah berulangkali terjadi.
Sebelumnya, dua orang remaja membunuh mantan kekasihanya. Dengan
menyetrum lebih dahulu. Sungguh sadis. Memang mereka itu sudah berubah
menjadi iblis terlaknat. Bahkan, seorang suami mendalangi pembunuhan
selingkuhannya dengan menyewa pembunuh bayaran.
Di era pergaulan bebas ini, bisa mengubah status manusia. Apapun
mula-mula status mereka. Orang baik-baik bisa berubah menjadi sangat
jahat. Ini sudah sangat banyak terjadi. Bahkan, orang yang pendiam, bisa
berubah menjadi sangat brutal. Tega. Tanpa sedikitpun takut. Berdarah
dingin.
Ini semua akibat manusia sudah meninggalkan keyakinan agamanya. Hanya
hawa nafsu setan yang menguasai seluruh rongga kehidupannya.
Peristiwa di balik pembantaian sadis yang dilakukan Gumilang Ramadhan
alias Gugun, peristiwa itu diawali dengan drama keluarga yang cukup
baik. Tanpa menampakkan pelaku akan melakukan kejahatan. Pemuda
pengangguran berusia 27 tahun ini sempat makan siang bersama sebelum
melakukan pembantaian.
"Mereka sempat makan siang bersama, awalnya sangat baik," kata Kepala
Polres Metropolitan Tangerang Komisaris Besar Riad kepada wartawan,
Rabu, 30 April 2014.
Ramadhan datang seorang diri ke kediaman
rumah orang tua mantan pacarnya, Dewi, 25 tahun, di Perum Periuk Jaya
Permai RT 06/06, Kelurahan Periuk Jaya, Periuk, Kota Tangerang, Selasa,
29 April 2014 siang.
Kedatangan sarjana teknik lulusan sebuah universitas swasta di
kawasan Serpong, Tangerang, Selatan itu disambut baik oleh Dukut, 54
tahun; Herayanti, 50 tahun; Prasetyo, 15 tahun, anak bungsu korban dan
tante korban yang juga hadir dalam acara makan siang.
"Sambutan keluarga hangat karena mereka sudah mengenal baik pelaku," kata Riad.
Di
meja makan, sambil menyantap hidangan makan siang itu, Ramadhan
menyampaikan keinginannya untuk kembali berpacaran dengan Dewi. Saat itu
Dewi sedang bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia baru seminggu putus cinta dengan wanita berusia 25 tahun itu.
Namun, keinginan Ramadhan yang pernah bekerja di pertambangan di
Kalimantan itu langsung disanggah oleh Herayanti.
Saat itu
Herayanti meminta kepada Ramadhan untuk mencari pekerjaan dulu agar bisa
menafkahi anaknya jika nanti mereka melanjutkan hubungan ke jenjang
pernikahan. "Memang hidup hanya bisa dengan cinta saja," kata Herayanti
seperti ditirukan Kapolres.
Acara makan siang selesai, adik
Herayanti--yang merupakan tante Dewi--pulang. Dukut yang sedang sakit
langsung minum obat dan naik ke lantai atas untuk beristirahat di
kamarnya. Prasetyo juga naik ke lantai atas.
Entah setan mana yang
merasukinya, pemuda itu mengambil kunci Inggris yang berada di rumah itu
dan langsung memukuli kepala Herayanti yang sedang beres-beres di
dapur. Dengan kalap ia menusukkan pisau ke tubuh korban.
Herayanti
rubuh bersimbah darah di dapur. Mendengar suara gaduh di dapur, anak
ketiga Herayanti yang berada di lantai dua rumah itu berlari ke bawah.
Namun, ketika turun tangga, siswa SMP ini langsung disambut dengan
pukulan keras pelaku yang menggunakan kunci Inggris. Prasetyo langsung
jatuh dan tewas. Tubuhnya kemudian diseret pelaku di dapur.
Setelah dua korbannya tewas, pemuda ini langsung naik ke lantai dua
dan menghabisi nyawa Dukut, 54 tahun . Lelaki tua itu langsung tewas
dihujani bacokan dan pukulan kunci Inggris.
Setelah melakukan perbuatan itu, pelaku berusaha kabur, tapi
kepergok oleh anak kedua dari keluarga korban yang baru pulang sekolah.
Melihat ibu dan adiknya sudah tewas, ia langsung berteriak. Pelaku
langsung menghajar bagian kepalanya dengan kunci Inggris. Ia jatuh
tersungkur. Pergulatan antara keduanya sempat terjadi.
Ada
kesempatan untuk lolos, pria remaja itu berlari keluar rumah dan
berteriak minta tolong. Seketika warga sekitar berhamburan ke rumah
tersebut. Melihat warga semakin banyak, pelaku lari menuju lantai dua
rumah dan kabur lewat atap rumah. Namun, warga yang sudah mengepungnya
langsung menangkap dan mengamankannya ke Polsek Jatiuwung.
Bermula dari kehidupan bebas, pacaran, berzina, dan berakhir dengan
pembunuhan. Sungguh manusia yang baik-baik, dan meninggalkan keyakinan
agamanya, berubah menjadi iblis yang sangat mengerikan.
(jj/dbs/voa-islam.com)
Selasa, 29 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar