Breaking News
Loading...
Senin, 21 April 2014

Faisal Basri: Akuisisi BTN, Dahlan Iskan Cari Jalan Pintas!

23.13
JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Faisal Basri, menyayangkan keputusan pemerintah mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melalui PT Bank Mandiri Tbk. Faisal menuding Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengambil jalan pintas untuk melahirkan bank dengan aset besar.

"Inginnya ambil jalan pintas. Mau duit gede, caranya kedua bank digabung, ini kan namanya jalan pintas. BTN itu kurang modal sehingga harus diperkuat modalnya, sementara Mandiri itu sudah besar. Kenapa sih enggak beli Bank Mutiara saja, misalnya. Atau, kenapa bukan BTN saja yang diperbesar. Jalan pikiran Pak Dahlan tidak ke situ, tidak melalui satu kajian mendalam," kata Faisal ditemui Kompas.com di Bentara Budaya Jakarta, Senin (21/4/2014) sore.

"Ini dua karakter bank yang berbeda. Kalau tujuan Dahlan untuk memperbesar BTN sebagai mortgage bank, harusnya suntikkan modal ke BTN, bukan dengan mengakuisisi. Iseng saja tanya, kalau mau gabung, kenapa sih tidak bergabung saja ke BNI, supaya Mandiri semakin besar. Atau dengan BRI saja, misalnya. Sudahlah, BTN itu punya misi khusus, jangan dikerdilkan oleh Mandiri-nya," tambahnya.

Faisal mengakui, mortgage market di Indonesia belum berkembang sehingga dibutuhkan peran BTN. Apalagi, sektor perumahan sangat membutuhkan dukungan pembiayaan mengingat masih banyak masyarakat membutuhkan dana membeli rumah.

"Nah, itu kan bukan kompetensi Mandiri. Jangan-jangan mereka tak percaya diri. BTN tidak main kartu kredit, kartu tol, dan lain-lainnya karena memang fokusnya cuma satu, yaitu KPR. Ingat, BTN sampai saat ini masih dalam mortgage bank sejak zaman kuda gigit besi, dari zaman Perumnas membangun rumah tahun 80-an," ujarnya.

Faisal menyarankan, mortgage bank di Indonesia harusnya bisa lebih dikembangkan, khususnya BTN. Pasalnya, BTN masih menghadapi banyak tantangan dan kebutuhan sehingga pemerintah perlu membangun BTN yang sudah bagus saat ini menjadi lebih kuat.

"Dahlan Iskan itu misinya untuk memperbesar bank agar punya daya saing, bukan bertujuan untuk itu (memperbesar mortgage bank). Dia (Dahlan Iskan) ingin Indonesia punya bank besar," kata Faisal.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer